Mitos #1: Bahan-bahan alami
lebih bagus digunakan untuk perawatan kulit wajah daripada komposisi produk
dari bahan-bahan kimiawi
Asumsi umum yang beredar mengenai
produk perawatan kulit adalah produk dengan bahan alami yang berasal dari alam
lebih aman digunakan daripada produk yang mengandung komposisi kimiawi karena
produk dari bahan alami kecil kemungkinannya mengandung senyawa yang dapat
membahayakan kulit, alam selalu menyediakan obat terbaik.
Pada kenyataan hal
tersebut tidak selalu benar, dilansir dari laman paulaschoice-eu.com, hanya karena bahan produk perawatan wajah dapat ditemukan di
alam tidak membuatnya baik digunakan untuk kulit, dan tidak semua bahan-bahan
kimiawi akan memberikan dampak buruk bagi kulit. Tentunya sebelum membuat
produk perawatan kulit, perusahaan melakukan penelitian untuk menemukan komposisi
bahan yang dapat memaksimalkan dengan khasiat produk.
Mitos #2:
Semakin tinggi kandungan SPF pada sunscreen yang digunakan, maka perlindungan
dari sinar UV akan semakain
Secara teoritis, kita
berfikir bahwa semakin tinggi kandungan SPF pada produk sunscreen maka semakin
baik proteksi yang diberikan terhadap sinar UV. Namun ternyata, antara SPF 30,
SPF 50, dan SPF 100 tidak memberikan selisih proteksi dari sinar UV yang
signifikan.
Sun protection Factor
(SPF) merupakan skala ukuran proteksi sinar UVB dari suatu produk. Pada
kenyataannya, kandungan SPF 100 pada suncreen tidak memberikan perlindungan dua
kali lebih baik dari pada SPF 50. Berdasarkan EWG dan Skin Cancer Fondation,
SPF 30 memberikan proteksi hampir 97% dari radiasi sinar UVB, SPF 50 melindungi
kulit sekitar 98% dari sinar UVB, dan SPF 100 memberikan proteksi sebesar 99%
dari sinar UVB.
Mitos #3: Kulit akan
beradaptasi dengan produk perawatan kecantikan dan jika dipakai secara rutin
produk perawatan kecantikan akan berangsur-angsur kehilangan khasiatnya. Oleh
karena itu produk perawatan kecantikan harus diganti secara berkelanjutan.
Mitos mengenai produk
perawatan kulit yang akan mengalami penurunan khasiat jika dipakai secara rutin
merupakan sebuah info palsu belaka. Ditulis dalam website brightside.me, kulit
tidak mudah mengalami adaptasi akan produk-produk baru. Jika sudah menemukan
produk yang cocok dengan kulit, maka dianjurkan untuk memakai produk tersebut secara
rutin daripada beralih ke produk lain yang belum tentu akan memberikan hasil
maksimal terhadap kulit, karena kesabaran dan konsistensi adalah kunci utama
untuk mencapai kulit wajah yang sehat.
Mitos #4: Mencuci wajah sampai kulit wajah terasa
kesat adalah cara yang paling bersih untuk membersihkan wajah
Seringkali kita mengasumsikan kulit wajah yang terasa
kesat setelah mencunci muka menandakan kulit yang bersih. Pada kenyataannya
menucuci wajah sampai kulit wajah terasa kesat adalah sebuah tindakan yang
tidak dibenarkan. Dikutip dari laman theodermaskincare.com salah satu tugas
utama kulit adalah menjaga tubuh dari kuman dan bakteri yang berasal dari
lingkungan luar dengan memproduksi minyak alami dari lapisan kulit dan
menyembingkan kadar pH pada lapisan epidermis dalam keadaan asam. Membersihkan
kulit menggunakan sabun sampai meninggalkan kesan kesat pada kulit akan
menghilangkan hilangnya minyak alami pada kulit dan juga mengakibatkan
keseimbangan pH kulit akan berubah sehingga akan meingkatkan resiko kulit
terkena iritasi atau mengakibatkan bakteri lebih mudah untuk tumbuh pada
lapisan kulit. Oleh karena itu, sangat tidak dianjurkan untuk mencuci kulit
wajah dengan pembersih wajah dalam bentuk cair yang meninggalkan kesan halus
dan lembab pada wajah.
Mitos #5: Jerawat akan semakin berkurang seiring
dengan bertambahnya usia
Dilansir dari nayelle.com, lebih dari 35% wanita
usia diatas 30 sampai 39 tahun masih bergelut dengan permasalahan jerawat pada
kulit wajah mereka. Jerawat yang muncul pada usia wanita dewasa disebabkan
karena hormon yang merupakan penyebab utama. Hormon tubuh yang mengalami
perubahan akibat kehamilan dapat memicu timbulnya jerawat pada wanita dewasa.
Penyebab lain dari perubahan hormon dalam tubuh adalah pengurangan konsumsi penggunaan
pil KB, serta fluktuasi hormon pramenstruasi.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah
atau merawat jerawat pada usia dewasa sehingga tidak semakin memburuk adalah
dengan membersihkan wajah secara rutin sehari sekali atau dua kali dengan
menggunakan pembersih wajah yang melembabkan dan bersifat non-comedogenic,
non-acnegenic, dan bebas minyak. Jika dirasa jerawat semakin parah, maka sangat
disarankan untuk berkonsultasi dengan dermatologist.
Referensi:
https://www.paulaschoice-eu.com/20-beauty-myths
https://www.businessinsider.com/do-high-spf-sunscreens-work-better-50-2017-5?IR=T
https://brightside.me/inspiration-girls-stuff/14-beauty-myths-that-make-us-look-worse-640060/

0 komentar:
Post a Comment