28 July 2019

Mitos Seputar Perawatan Kulit Wajah dan Bagaimana Fakta Sebenarnya?

Posted by infinitize on Sunday, July 28, 2019 in , | No comments



Perawatan kulit (skincare) saat ini tengah banyak diminati oleh berbagai kalangan baik dari gadis remaja hingga kalangan ibu-ibu lanjut usia atau dari kaum wanita hingga para pria. Berbagai produk perawatan wajah ditawarkan secara luas di pasaran mulai dari produk skincare lokal hingga skincare merek luar negeri dengan berbagai macam klaim khasiatnya. Sayangnya, tingginya minat pembelian produk perawatan kulit tidak diimbangi dengan informasi penggunaan produk yang tepat. Berbagai saran pemakaian produk-produk kecantikan dan informasi mengenai perawatan kulit yang simpang siur seringkali beredar di sekitar kita. Lima mitos seputar perawatan kulit dibawah ini harus diperhatikan agar tidak terjebak dalam informasi yang salah.

Mitos #1: Bahan-bahan alami lebih bagus digunakan untuk perawatan kulit wajah daripada komposisi produk dari bahan-bahan kimiawi

Asumsi umum yang beredar mengenai produk perawatan kulit adalah produk dengan bahan alami yang berasal dari alam lebih aman digunakan daripada produk yang mengandung komposisi kimiawi karena produk dari bahan alami kecil kemungkinannya mengandung senyawa yang dapat membahayakan kulit, alam selalu menyediakan obat terbaik.

Pada kenyataan hal tersebut tidak selalu benar, dilansir dari laman paulaschoice-eu.com, hanya karena bahan produk perawatan wajah dapat ditemukan di alam tidak membuatnya baik digunakan untuk kulit, dan tidak semua bahan-bahan kimiawi akan memberikan dampak buruk bagi kulit. Tentunya sebelum membuat produk perawatan kulit, perusahaan melakukan penelitian untuk menemukan komposisi bahan yang dapat memaksimalkan dengan khasiat produk. 

Mitos #2: Semakin tinggi kandungan SPF pada sunscreen yang digunakan, maka perlindungan dari sinar UV akan semakain

Secara teoritis, kita berfikir bahwa semakin tinggi kandungan SPF pada produk sunscreen maka semakin baik proteksi yang diberikan terhadap sinar UV. Namun ternyata, antara SPF 30, SPF 50, dan SPF 100 tidak memberikan selisih proteksi dari sinar UV yang signifikan. 

Sun protection Factor (SPF) merupakan skala ukuran proteksi sinar UVB dari suatu produk. Pada kenyataannya, kandungan SPF 100 pada suncreen tidak memberikan perlindungan dua kali lebih baik dari pada SPF 50. Berdasarkan EWG dan Skin Cancer Fondation, SPF 30 memberikan proteksi hampir 97% dari radiasi sinar UVB, SPF 50 melindungi kulit sekitar 98% dari sinar UVB, dan SPF 100 memberikan proteksi sebesar 99% dari sinar UVB.

Mitos #3: Kulit akan beradaptasi dengan produk perawatan kecantikan dan jika dipakai secara rutin produk perawatan kecantikan akan berangsur-angsur kehilangan khasiatnya. Oleh karena itu produk perawatan kecantikan harus diganti secara berkelanjutan.

Mitos mengenai produk perawatan kulit yang akan mengalami penurunan khasiat jika dipakai secara rutin merupakan sebuah info palsu belaka. Ditulis dalam website brightside.me, kulit tidak mudah mengalami adaptasi akan produk-produk baru. Jika sudah menemukan produk yang cocok dengan kulit, maka dianjurkan untuk memakai produk tersebut secara rutin daripada beralih ke produk lain yang belum tentu akan memberikan hasil maksimal terhadap kulit, karena kesabaran dan konsistensi adalah kunci utama untuk mencapai kulit wajah yang sehat.

Mitos #4: Mencuci wajah sampai kulit wajah terasa kesat adalah cara yang paling bersih untuk membersihkan wajah

Seringkali kita mengasumsikan kulit wajah yang terasa kesat setelah mencunci muka menandakan kulit yang bersih. Pada kenyataannya menucuci wajah sampai kulit wajah terasa kesat adalah sebuah tindakan yang tidak dibenarkan. Dikutip dari laman theodermaskincare.com salah satu tugas utama kulit adalah menjaga tubuh dari kuman dan bakteri yang berasal dari lingkungan luar dengan memproduksi minyak alami dari lapisan kulit dan menyembingkan kadar pH pada lapisan epidermis dalam keadaan asam. Membersihkan kulit menggunakan sabun sampai meninggalkan kesan kesat pada kulit akan menghilangkan hilangnya minyak alami pada kulit dan juga mengakibatkan keseimbangan pH kulit akan berubah sehingga akan meingkatkan resiko kulit terkena iritasi atau mengakibatkan bakteri lebih mudah untuk tumbuh pada lapisan kulit. Oleh karena itu, sangat tidak dianjurkan untuk mencuci kulit wajah dengan pembersih wajah dalam bentuk cair yang meninggalkan kesan halus dan lembab pada wajah.

Mitos #5: Jerawat akan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia

Dilansir dari nayelle.com, lebih dari 35% wanita usia diatas 30 sampai 39 tahun masih bergelut dengan permasalahan jerawat pada kulit wajah mereka. Jerawat yang muncul pada usia wanita dewasa disebabkan karena hormon yang merupakan penyebab utama. Hormon tubuh yang mengalami perubahan akibat kehamilan dapat memicu timbulnya jerawat pada wanita dewasa. Penyebab lain dari perubahan hormon dalam tubuh adalah pengurangan konsumsi penggunaan pil KB, serta fluktuasi hormon pramenstruasi. 

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau merawat jerawat pada usia dewasa sehingga tidak semakin memburuk adalah dengan membersihkan wajah secara rutin sehari sekali atau dua kali dengan menggunakan pembersih wajah yang melembabkan dan bersifat non-comedogenic, non-acnegenic, dan bebas minyak. Jika dirasa jerawat semakin parah, maka sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dermatologist.



Referensi:
https://www.paulaschoice-eu.com/20-beauty-myths

https://www.businessinsider.com/do-high-spf-sunscreens-work-better-50-2017-5?IR=T

https://brightside.me/inspiration-girls-stuff/14-beauty-myths-that-make-us-look-worse-640060/

https://www.dermstore.com/blog/skin-care-myths-debunked/

https://theodermaskincare.com/blogs/news/ph-balance-skin-why-squeaky-clean-is-bad

https://nayelle.com/top-20-skin-care-myths-debunked/

 

Pic Credit:

https://pioneerreporter.com/wp-content/uploads/2019/07/Cosmetic-Skin-Care-1-990x660.jpg

 

 

 

 


 

 


0 komentar:

Post a Comment